inPUBLIKA.com | Badan Perfilman Indonesia mencatat peningkatan jumlah penonton bioskop di Indonesia terus tumbuh positif sejak pasca-pandemi Covid-19. Pada 2024, peningkatan tersebut menjadi 24 juta penonton.
Di lain sisi, laporan LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) juga memprediksi total pendapatan industri layar lebar akan terus tumbuh hingga mencapai Rp109,6 triliun pada 2027. Salah satu faktor utama peningkatan ini adalah munculnya berbagai film yang diproduksi oleh sineas lokal.
Ngeri-Ngeri Sedap (2022) dengan 2,8 juta penonton disebut sebagai salah satu kontributor terbesar pada momen kembali tumbuhnya industri film Indonesia. Film komedi dengan latar suku Batak ini merupakan garapan Imajinari Pictures, studio yang baru berdiri di tahun 2022.
Menarik dibaca Mesin ATM Makin Berkurang Gegara Gen Z Lebih Pilih 3 Bank Digital ini, Kenapa?
Imajinari Pictures terus produktif menghasilkan karya-karya lainnya yang mendapatkan respons positif dari banyak pegiat sinema, seperti Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023) yang ditonton oleh 651.074 orang.
Sementara film Agak Laen (2023) yang sukses besar dengan lebih dari 9 juta penonton pada akhir masa penayangannya menempati posisi kedua sebagai film terlaris di Indonesia.
Film Agak Laen tembuh 9 juta penonton (inPUBLIKA.com, Imajinari) |
Imajinari Pictures yang merupakan bagian dari bisnis Hahaha Corp, comedy talent management sosok-sosok yang merupakan kunci keberhasilan film-film tersebut, seperti Arie Kriting, Bene Dion, Ernest Prakasa, Muhadkly Acho, dan lainnya.
Chief Commercial Officer (CCO) Hahaha Corp, Andika hadir mengisi “Acara Bisnis yang Agak Laen” gawean Paper.id, platform invoicing dan pembayaran bisnis Indonesia yang juga turut mendukung proses berbagai transaksi Hahaha Corp dalam produksi film-filmnya.
Menarik dibaca Survei Bank BTPN: 43 Persen Pensiunan Ingin Tetap Bekerja dan Bantu Finansial Keluarga
Chief Executive Officer (CEO) Paper.id, Yosia Sugialam turut hadi dalam acara yang baru saja diselenggarakan pada Kamis (19/07/2024), Acara tersebut makin seru karena kehadiran komika Arie Kriting yang membawakan stand-up comedy dengan materi menguak lika-liku jatuh bangun bisnisnya sendiri.
Di kesempatan tersebut, Paper.id turut mengundang Silvy Widyaningrum selaku Director dari PT Visa Worldwide Indonesia dan M. Kasyful Fuadi, Loyalty Product Development Division Head Garuda Indonesia sebagai partner dan sponsor yang mendukung terwujudnya acara ini.
Daftar artikel terkait:
Dipa dan Yosia dalam talkshow tersebut menguak realita biaya dan pembayaran bisnis di industri film. Dipa menyebutkan, biaya untuk sebuah film genre drama di Indonesia kira-kira membutuhkan Rp6-10 miliar, dengan alokasi biaya promosi maksimal 40 persen dari nilai tersebut.
Biaya yang fantastis ini tentu menambah tantangan dengan kebutuhan pembayaran di muka untuk vendor-vendor serta para aktor dan artis yang terlibat.
Paper.id hadir sebagai solusi pilihan Hahaha Corp untuk pembayaran bisnisnya, khususnya dengan tersedianya opsi pembayaran dengan kartu kredit yang terintegrasi dengan invoicing dan rekonsiliasi otomatis sehingga pelacakan status transaksi bisnis jadi jauh lebih mudah, cepat, dan akurat.
Paper.id akan terus menyokong industri kreatif dan mendukung kemajuan UKM dari berbagai sektor di Indonesia dengan mempermudah pengelolaan cash flow bisnis melalui solusi invoicing dan pembayaran yang end-to-end.
Komentar