inPUBLIKA.com | Potensi bisnis bank digital di Indonesia kian menjanjikan. Pengguna bank digital semakin menjamur dan mulai meninggalkan transaksi lewat mesin ATM. Bank konvensional pun berlomba-lomba mempertahankan dan menarik nasabah baru dengan mengembangkan sistem digitalisasi seperti memberikan layanan mobile banking dan internet banking.
Dengan adanya layanan mobile banking dan internet banking, bank konvensional setidaknya tetap mempertahankan eksistensinya di tengah kemajuan teknologi. Selain itu, ada sejumlah keuntungan yang didapatkan bank konvensional dengan pengembangan digitalisasi.
Layanan mobile banking dan internet banking yang dikembangkan oleh bank konvensional memungkinkan bank untuk mengotomatisasi berbagai proses transaksi yang sebelumnya secara manual di kantor cabang atau mesin ATM.
Bank pun secara signifikan dapat menghemat biaya operasional seperti pemeliharaan gedung kantor cabang, tenaga kerja hingga mengurangi penggunaan uang tunai.
Menarik dibaca Transaksi Perbankan Digital Tembus 5,36 Miliar, Inilah 7 Mobile Banking yang Paling Diminati Warga +62, Pilihanmu Juara Berapa?
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan jumlah kantor cabang pada April 2023 sebanyak 12.782. Sementara pada April 2024 jumlah tersebut turun menjadi 12.377.
OJK juga mencatat pada akhir 2022 jumlah ATM, CDM, dan CRM yang sebelumnya 94.016 unit berkurang 2.604 pada kuartal IV 2023 menjadi 91.412 unit. Berkurangnya jumlah mesin ATM juga karena transaksi melalui ATM turun 8,42 persen (year on year/ yoy) menjadi 1.759,92 juta transaksi pada kuartal II 2024.
Layanan bank berbasis digital memungkinkan bank dapat menjangkau nasabah lebih luas. Apalagi jika ingin menjangkau segmen generasi muda seperti generasi milenial dan gen Z, bank harus menawarkan layanan berbasis smartphone. OJK juga mencatat transaksi digital banking di kuartal II 2024 sebanyak 5.363,00 transaksi atau tumbuh 34,49 persen (yoy).
Namun, tampaknya pengembangan layanan digital yang dilakukan oleh bank konvensional masih kalah dengan munculnya bank digital saat ini. Apalagi gen Z sebagai generasi terbesar di Indonesia dan lekat dengan akses internet ini lebih memilih tiga bank berikut sebagai bank digital favoritnya, apa saja?
Menarik dibaca Survei Bank BTPN: 43 Persen Pensiunan Ingin Tetap Bekerja dan Bantu Finansial Keluarga
Survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga riset Populix bertajuk 'Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia' pada Juli 2024 menunjukkan faktor-faktor yang mendorong penggunaan bank digital di Indonesia.
Survei ini dilakukan pada 11-16 Juni 2024 secara online dengan 250 responden 60 persen gen Z dan 40 persen generasi Milenial usia 17-39 tahun di Jabodetabek, Jawa, Sumatera dan beberapa kota lainnya.
Hasilnya, keamanan data transaksi dengan persentase 31 persen menajdi faktor terpenting penggunaan bank digital. Adapun faktor penting lainnya yakni flesibilitas (12 persen), integrasi dengan layanan keuangan lain (11 persen) dan adanya promo khusus (10 persen). Faktor-faktor tersebut menjadi alasan sebagai fitur-fitur yang paling dicari dari aplikasi bank digital.
Adapun tiga bank digital favorit gen Z dan generasi Milenial yaitu SeaBank. SeaBank menjadi bank digital pilihan generasi muda dengan market share sebesar 57 persen. Secara umum, gen Z memilih SeaBank untuk digunakan sebagai transaksi sehari-hari karena fitur-fiturnya menawarkan bebas admin dan transfer, banyak program promo, dan mudah digunakan.
Bank Jago menjadi salah satu bank digital favorit pilihan gen Z (inPUBLIKA.com, Antara) |
Daftar artikel terkait:
- Survei: Sebagian Besar Gen Z Indonesia Habiskan Uangnya untuk Jajan dan Beli Skincare
- Survei Tren Fintech 2024: Transaksi Digital E-Wallet, Mobile Banking hingga Paylater makin Diminati Masyarakat, Kira-kira Kenapa, Ya?
- Transaksi Perbankan Digital Tembus 5,36 Miliar, Inilah 7 Mobile Banking yang Paling Diminati Warga +62, Pilihanmu Juara Berapa?
Bank digital favorit di Indonesia kedua adalah Bank Jago dengan nilai market share 36 persen. bank Jago dipilih karena terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi lain yang mendukung aktivitas gen Z. Bank Jago juga memiliki layanan syariah sebagai upaya untuk menjaring komunitas anti riba.
Blu by BCA menjadi bank digital ketiga yang dipilih oleh kaum muda. Bank yang dikembangkan oleh BCA ini memiliki market share senilai 26 persen. Gen Z memilih Blu by BCA karena memiliki sistem keamanan aplikasi serat customer service yang responsif.
Dalam survei yang dilakukan Populix, setidaknya ada lima faktor yang mempengaruhi gen Z lebih memilih bank digital, di antaranya:
- biaya admin dan transfer rendah (56 persen)
- program promo/ diskon/ cashback (52 persen)
- keamanan bank (50 persen)
- desain aplikasi yang mudah digunakan (49 persen)
- fleksibilitas dalam transaksi sehari-hari (47 persen).
Komentar
awalnya pakai yang blu BCA karena ikut campaign pas launchingnya waktu itu, terus ada job lain juga.
kalau Seabank tuk transaksi pas co di toko Orange :D
Tidak perlu keluar rumah transfer nominal rupiah yang tidak seberapa
Bisa sembari rebahan, semua aman
enak kalau gak bawa cash lebih merasa aman.